Karya Arsitektur

Desain

Biografi

Recent Posts

Lomba Desain Jamban 2016 Berhadiah Total 225 Juta Rupiah

Unknown 09:47:00 Add Comment
Lomba Desain Jamban 2016 Berhadiah Total 225 Juta Rupiah

Lomba Desain Jamban 2016 Berhadiah Total 225 Juta Rupiah


Latar Belakang

Sudah berabad-abad, sebagian masyarakat Kutai Karta Negara hidup di pinggiran sungai Mahakam. Mereka memanfaatkan sungai ini untuk memenuhi semua kebutuhan Mandi Cuci Kakus.
  1. Hidup di pingiran sungai bukanlah nyaman, tapi penuh resiko karena bisa membahayakan bila air sungai meluap.
  2. Selain itu dari sisi kesehatan, kehidupan di pinggir sungai juga kurang baik. Apalagi selama ini jamban mereka langsung berhubungan dengan sungai sehingga kotoran yang masuk ke sungai akan mengena masyarakat yang bermukim di bagian bawahnya.
  3. Dari sisi keindahan, rumah-rumah pinggir sungai sangat tak beraturan, tidak nyaman di pandang mata. Padahal rumah pinggir sungai mempunyai dua wajah. Wajah depan yang dilewati jalan darat dan wajah belakang yang dilewati kendaraan air.


Oleh Karena itu, pemerintah daerah merasa perlu menata, agar masyarakat aman, sehat dan kawasannya jadi indah. Apa yang perlu dilakukan?

1. Kategori I
  • Mendesign jamban keluarga agar kotoran tidak langsung terbuang ke sungai.
  • Mungkin dengan mengendapkannya di septi tank depan rumah, atau model septi tank terapung yang bisa disedot. Keduanya bisa disedot oleh mobilpenyedot septitank.
  • Di tamping dalam sumur besar untuk diolah jadi Biogas ---> gas atau listrik.

2. Kategori II
  • Menata bagian belakang rumah, agar terlihat rapi dan nyaman dipandang.
  • Bagian belakang rumah bisa dirapikan denganmendisain blok/papan yang rapi, atau ditutupdengan taman dinding yang asri, istilah kerennya garden wall. Garden wall bisa dengan media plalstik bekas yang diisi tanah dan ditanami rumput-rumput rambat atau rumput lainnya. Jika semua rumah pinggiran sungai tertutup bagian belakangnya, bisa jadi tempat wisata tersendiri. Apalagi setiap tahun sekali dilombakan ketika 17 agustus, misalnya.

Kriteria 3 M:
  • Masuk Akal
    • (Applicable dan solusi dari kebutuhan masyarakat)
  • Mudah
    • (Mudah dibuat dan mudah serta murah perawatannya)
  • Murah
    • (Bahan baku lolal yang mudah didapat, Murah meriah dan awet)


Ketentuan Lomba:

MENDESAIN PEMINDAHAN JAMBAN & TAMPAK BELAKANG RUMAH BANTARAN SUNGAI MAHAKAM.
  • Kompetisi dibuka untuk umum, profesional dan mahasiswa Arsitektur yang berdomisili di Indonesia.
  • Karya Orisinil yang belum pernah dipublikasikan dan dilombakan.
  • Teknik pembuatan adalah karya digital, Animasi, Manual.
  • Dikurnpulkan dalam bentuk Soft Copy & Hard Copy.
  • Periode Lomba Maret ­ April 2016
  • Karya dikirim Ke:

Kantor Bupati Kutai Kartanegara ­ - Kaltim
Email: jambankuindahindonesia2016@gmail.com dengan menyertakan data diri lengkap.
Info lomba lebih lanjut :
  • facebook  : jambanku indah indonesia
  • twitter       : @Jambankulndah
  • instagram : jambankuindah

Total Berhadiah Rp. 225 Juta:
  • Juara 1 : Rp. 100 Juta 
  • Juara 2 : Rp. 75 Juta
  • Juara 3 : Rp. 50 Juta
Sumber: on.fb.me/1Oh59Jo

Ridwan Kamil Bandingkan Proyek di Cina dan Bandung

Unknown 09:24:00 Add Comment
Ridwan Kamil Bandingkan Proyek di Cina dan Bandung
jakarta.coconuts.co

TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dulunya adalah seorang arsitek ternama. Tidak banyak orang yang mengetahui hasil karya rancang bangunan pria lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat ini di luar negeri.

Di Indonesia, karya monumental Kang Emil--sapaan akrab Ridwan Kamil--yang diketahui hanya Museum Tsunami Aceh, Gerbang Kemayoran (Kemayoran Urbangate), Sungai Epicentrum Rasuna Said, Masjid Al-Irsyad Kota Baru Parahyangan, Rumah Botol Cigadung, Taman Alun-alun dan yang paling baru adalah Taman Dewi Sartika Restorasi Anak Sungai Cikapayang.

Ternyata tidak hanya di Indonesia, karya arsitektur Ridwan Kamil juga ada di luar negeri. Dalam akun instagramnya, Kang Emil memamerkan hasil desainnya yang sudah jadi yakni Ningbo Newtown China. Edaw

"Kemarin ada tim dari Hongkong yang bersilaturahmi dan memberikan buku laporan, desain saya kota baru Ningbo atas nama perusahaan yang saya bantu. Ini project tahun 2002 dan baru saja selesai," kata Ridwan Kamil di Bandung, Minggu 28 Februari 2016.






Ningbo Newtown China bukanlah satu-satunya karya arsitektur Ridwan Kamil di luar negeri. Suami dari Atalia Praratya ini mengatakan karya arsitektur berkelas internasional yang paling dibanggakan olehnya adalah kawasan Beijing Finance Street China. "Itu bentuknya super blok dan sudah jadi 100 persen," tuturnya.

Ridwan Kamil menjelaskan konsep dari kawasan Beijing Finance Street yang dirancang olehnya pada tahun 2003 silam. "Konsepnya punya twin tower untuk industri keuangan punya RTH ditengah, punya bangunan yang manusiawi. Jadi saya merubah tata kota Beijing lebih manusiawi dengan mengurangi parkir didepan gedung. Dalam dunia arsitek itu terobosan besar. Sehingga parkirnya tidak kelihatan dari jalan, hanya pedestrian, trotoar dan manusia yang jalan," tuturnya.

Desain Beijing Finance Street selesai dibangun dalam waktu 5 tahun, tepatnya di tahun 2008. Saat itu, Ridwan Kamil masih bekerja di perusahaan arsitek internasional Skidmore Owings & Merrill (SOM). Perusahaan ini dikenal karena merancang gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, Dubai.

"Saya dulu saya menang sayembara mewakili kantor saya SOM di Hongkong. Saya memimpin tim sayembara dan memenangkan proyek itu," akunya.

Salah satu karya monumental Ridwan Kamil selanjutnya yang paling ditunggu-tunggu adalah kota modern baru bernama Bandung Teknopolis yang digadang-gadang bakal menjadi Silicon Valley Indonesia. Namun karena kondisi perekonomian Indonesia jauh berbeda dengan di Cina, bukan tidak mungkin proyek ini akan selesai dalam waktu yang sangat lama.

"Saya lagi membuat Bandung Teknopolis, cuma semua serba lama. Karena kalau di China empat kali lipat lebih banyak uangnya, empat kali lebih cepat dalam membangun. Kalau ditanya kebahagiaan saya seperti Beijing Finance Street dan Ningbo Newtown akan terasa filingnya sama kalau Bandung Teknopolis selesai," bebernya.

Ridwan Kamil berharap karya-karya monumentalnya bisa menginspirasi arsitek-arsitek muda lainnya di Indonesia. "Saya ingin membuktikan sebenarnya anak Indonesia jika diberi ruang dan panggung kita bisa berkarya," tandasnya.

Mengenal Arsitektur Hunian Khas Jepang

19:16:00 Add Comment
Mengenal Arsitektur Hunian Khas Jepang

JAKARTA- Tak dapat dipungkiri bahwa di Indonesia, arsitektur gaya Jepang banyak diadopsi, khususnya untuk rumah-rumah berkonsep minimalis yang terletak di pusat kota. 
Bahkan, terkadang, konsep ini juga muncul untuk ide unit apartemen.
Kian sempitnya lahan di ibukota, membuat peruntukan rumah jadi semakin sedikit (kecil). 
Hal ini senada dengan negara Jepang yang harga tanahnya sudah sangat tinggi. Sehingga memaksa mereka untuk membuat rumah minimalis dengan pemanfaatan ruang yang baik.
Lantas seperti apa gaya arsitektur rumah Jepang? Apakah desain tersebut pas jika diterapkan di Indonesia?
1.Material
Dimulai dari materialnya, arsitektur Jepang kerap menggunakan bahan kayu, berbeda dengan Indonesia yang lebih umum menggunakan bata/tembok.  Terkenal dengan negara yang kerap ditimpa musibah gempa bumi, kayu memiliki kelebihan untuk mereduksi gempa, sehingga bangunan tidak mudah roboh.
Jika ingin digunakan, material ini akan sangat cocok untuk lokasi–lokasi yang kerap terjadi gempa, seperti Sumatera Utara dan Aceh. Hanya saja, kayu harus diplester lebih dulu agar lebih kuat terhadap serangan rayap.
2.Genkan
Begitu membuka pintu utama, pengunjung akan dihadapkan oleh genkan, yakni tempat dimana alas kaki harus dilepas dan diletakkan pada Getabako (rak sepatu). 
Umumnya, seluruh area rumah letaknya lebih tinggi dibandingkan dengan genkan. 
Jika  diterapkan di Indonesia, khususnya area yang rawan banjir, genkan bisa menjadi penahan agar air tidak langsung masuk ke dalam rumah.
3.Washitsu
Ini merupakan ruang serba guna yang beralaskan Tatami (tikar khas Jepang). Bentuknya yang kotak sederhana tanpa banyak barang, membuat ruangan ini menjadi multifungsi, yakni sebagai ruang tamu, ruang tidur, hingga ruang makan. 
Jika lahan yang Anda miliki tergolong sempit, Anda juga bisa mengadopsi gaya Washitsu Jepang dengan penggunaan barang–barang portable, misalnya kasur lipat. 
Selain itu, ada pula Oshiire (ruang yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan).
Sementara itu, Tatami sendiri digunakan untuk menjadi alas agar suhu ruangan tetap hangat dikala musim panas, namun juga tetap normal ketika musim dingin. 
Awalnya, Tatami terbuat dari jerami, namun seiring berkembangnya waktu, telah banyak yang terbuat dari styrofoam.
4.Washiki
Washiki adalah toilet Jepang, tak banyak berbeda dengan toilet yang digunakan oleh negara–negara Asia, Washiki menggunakan system jongkok. Hanya saja, jika di Indonesia kepala toilet menghadap dinding, Washiki justru sebaliknya. 
Tujuannya, agar ketika buang air kecil tidak terciprat kemana–mana. Selain keempat hal di atas, rumah Jepang juga umumnya menggunakan Roka (lorong) yang bertujuan untuk memisahkan jalan dengan ruangan agar orang yang berada di dalam nya tidak terganggu meski ada yang berlalu lalang. Sementara untuk taman, biasanya berbentuk asimetris agar tidak ada satu elemen pun yang nampak dominan.
Sumber: rumahku.com



Yusuf Bilyarta Mangunwijaya

19:10:00 Add Comment
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya


Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, Pr. (lahir di Ambarawa, Kabupaten Semarang, 6 Mei 1929 – meninggal di Jakarta, 10 Februari 1999 pada umur 69 tahun), dikenal sebagai rohaniawan, budayawan, arsitek, penulis, aktivis dan pembela wong cilik. Anak sulung dari 12 bersaudara pasangan suami istri Yulianus Sumadi dan Serafin Kamdaniyah. Romo Mangun, julukan populernya, dikenal melalui novelnya yang berjudul Burung-Burung Manyar. Mendapatkan penghargaan sastra se-Asia Tenggara Ramon Magsaysay pada tahun 1996. Ia banyak melahirkan kumpulan novel seperti di antaranya: Ikan-ikan Hiu, Ido, Homa, Roro Mendut, Durga/Umayi, Burung-Burung Manyar dan esai-esainya tersebar di berbagai surat kabar di Indonesia. Bukunya Sastra dan Religiositas mendapat penghargaan buku non-fiksi terbaik tahun 1982.

Dalam bidang arsitektur, beliau juga kerap dijuluki sebagai bapak arsitektur modern Indonesia. Salah satu penghargaan yang pernah diterimanya adalah Aga Khan Award, yang merupakan penghargaan tertinggi karya arsitektural di dunia berkembang, untuk rancangan pemukiman di tepi Kali Code, Yogyakarta. Kekecewaan Romo terhadap sistem pendidikan di Indonesia menimbulkan gagasan-gagasan di benaknya. Dia lalu membangun Yayasan Dinamika Edukasi Dasar. Sebelumnya, Romo membangun gagasan SD yang eksploratif pada penduduk korban proyek pembangunan waduk Kedung Ombo, Jawa Tengah, serta penduduk miskin di pinggiran Kali Code, Yogyakarta.

Perjuangannya dalam membela kaum miskin, tertindas dan terpinggirkan oleh politik dan kepentingan para pejabat dengan "jeritan suara hati nurani" menjadikan dirinya beroposisi selama masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Pada tahun 1936, Beliau masuk HIS Fransiscus Xaverius, Muntilan, Magelang dan lulus pada tahun 1943., kemudian meneruskan ke STM Jetis, Yogyakarta. Pada tahun yang sama ikut kingrohosi yang diadakan tentara Jepang di lapangan Balapan, Yogyakarta dan mulai tertarik mempelajari Sejarah Dunia dan Filsafat. Pada tahun 1944 STM Jetis dibubarkan, dan dijadikan markas perjuangan tentara RI, lalu Ia Ikut aksi pencurian mobil-mobil tentara Jepang. Pada tahun 1945, Ia menjadi prajurit TKR Batalyon X divisi III. Bertugas di asrama militer di Benteng Vrederburg, lalu di asrama militer di Kotabaru, Yogyakarta. Ikut dalam pertempuran di Ambarawa, Magelang, dan Mranggen.

Pada tahun 1946, melanjutkan sekolah di STM Jetis.Kemudian menjadi prajurit Tentara Pelajar, pernah bertugas menjadi supir pendamping Panglima Perang Sri Sultan Hamengkubuwono IX memeriksa pasukan. Lulus STM Jetis pada tahun 1947, lalu saat Agresi Militer Belanda I, tergabung dalam TP Brigade XVII sebagai komandan TP Kompi Kedu. Kemudian, masuk SMU-B Santo Albertus, Malang dan pada 1950 sebagai perwakilan dari Pemuda Katolik menghadiri perayaan kemenangan RI di alun-alun kota Malang. Di sini Mangun mendengar pidato Mayor Isman yang kemudian sangat berpengaruh bagi masa depannya. Di tahun 1959 melanjutkan pendidikan di Teknik Arsitektur ITB, kemudian melanjutkan pendidikan arsitektur di Rheinisch Westfaelische Technische Hochschule, Aachen, Jerman, pada tahun 1960 dan lulus, kemudian kembali ke Indonesia pada tahun 1966.

Pada tahun 1992 mendapat The Aga Khan Award untuk arsitektur Kali Code, kemudian mendirikan laboratorium Dinamika Edukasi Dasar. Model pendidikan DED ini diterapkan di SD Kanisius Mangunan, di Kalasan, Sleman, Yogyakarta di tahun 1994. Pada tanggal 10 Februari 1999 Beliau wafat karena serangan jantung, setelah memberikan ceramah dalam seminar Meningkatkan Peran Buku dalam Upaya Membentuk Masyarakat Indonesia Baru di Hotel Le Meridien, Jakarta. Karya arsitekturnya antara lain, Pemukiman warga tepi Kali Code, YogyakartaKompleks Religi Sendangsono, YogyakartaGedung Keuskupan Agung SemarangGedung Bentara Budaya, JakartaGereja Katolik Jetis, YogyakartaGereja Katolik Cilincing, JakartaMarkas Kowihan IIBiara Trappist Gedono, Salatiga, SemarangGereja Maria Assumpta, dan KlatenGereja Maria Sapta Duka, Mendut.

Sumber: tatsubonkunipuri.blogspot.com

International Photography Competition

13:26:00 Add Comment


International Photography Competition

CALLING ALL THE PHOTOGRAPHERS OUT THERE!

Register yourself and submit your photos with the theme of "Rhythm and Repetition in Architecture! The competition is open for all highschool and college students all around the world. 


Registration and Submission: 15th - 29th Feb 2016
Judging: 5th March 2016
Exhibition: 11th - 13th March 2016
Winner Announcement: 13th March 2016



Total Prize: IDR 10,000,000,-* Top 50 entries will be displayed in GADA Photography Exhibition, at Ciputra World Mall Surabaya, which will be held on March 11th – 13th, 2016.



Judges:
Martin Westlake
Goenadi Haryanto
Ahendra



FOR MORE INFORMATION:
ig: @gada_petra
fb: GADA PhotoCompetition

Contact person:
Siska 08165418505 / line: sh.2409
Rio 081331303294 / line: stefanri

Frederich Silaban

13:20:00 Add Comment
Frederich Silaban


Ars. Frederich Silaban (lahir di Bonandolok, Sumatera Utara, 16 Desember 1912 – meninggal di Jakarta, 14 Mei 1984 pada umur 71 tahun) adalah seorang opzichter/arsitek generasi awal di negeri Indonesia. Dia merupakan seorang arsitek otodidak. Pendidikan formalnya hanya setingkat STM (Sekolah Teknik Menengah) namun ketekunannya membuahkan beberapa kemenangan sayembara perancangan arsitektur, sehingga dunia profesipun mengakuinya sebagai arsitek. Dan seiring perjalanan waktu, ia terkenal dengan berbagai karya besarnya di dunia arsitektur dan rancang bangun dimana beberapa hasil karyanya menjadi simbol kebanggaan bagi daerah tersebut.


Frederich Silaban telah menerima anugerah Tanda Kehormatan Bintang Jasa Sipil berupa Bintang Jasa Utama dari pemerintah atas prestasinya dalam merancang pembangunan Mesjid Istiqlal.

Frederich Silaban


Frederich Silaban juga merupakan salah satu penandatangan Konsepsi Kebudayaan yang dimuat di Lentera dan lembaran kebudayaan harian Bintang Timur mulai tanggal 16 Maret 1962 yakni sebuah konsepsi kebudayaan untuk mendukung upaya pemerintah untuk memajukan kebudayaan nasional termasuk musik yang diprakarsai oleh Lekra (Lembaga Kebudajaan Rakjat, onderbouw Partai Komunis Indonesia) dan didukung oleh Lembaga Kebudayaan Nasional (onderbouw Partai Nasional Indonesia) dan Lembaga Seni Budaya Indonesia (Lesbi) milik Pesindo.

Pembentukan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) 

Selain itu, Frederich Silaban juga berperan besar dalam pembentukan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI). Pada April 1959, Ir. Soehartono Soesilo yang mewakili biro arsitektur PT Budaya dan Ars. F. Silaban merasa tidak puas atas hasil yang dicapai pada Konperensi Nasional di Jakarta, yakni pembentukan Gabungan Perusahaan Perencanaan dan Pelaksanaan Nasional (GAPERNAS) dimana keduanya berpendapat bahwa kedudukan "perencana dan perancangan" tidaklah sama dan tidak juga setara dengan "pelaksana". Mereka berpendapat pekerjaan perencanaan-perancangan berada di dalam lingkup kegiatan profesional (konsultan), yang mencakupi tanggung jawab moral dan kehormatan perorangan yang terlibat, karena itu tidak semata-mata berorientasi sebagai usaha yang mengejar laba (profit oriented). Sebaliknya pekerjaan pelaksanaan (kontraktor) cenderung bersifat bisnis komersial, yang keberhasilannya diukur dengan besarnya laba dan tanggung jawabnya secara yuridis/formal bersifat kelembagaan atau badan hukum, bukan perorangan serta terbatas pada sisi finansial. Akhir kerja keras dua pelopor ini bermuara pada pertemuan besar pertama para arsitek dua generasi di Bandung pada tanggal 16 dan 17 September 1959. pertemuan ini dihadiri 21 orang, tiga orang arsitek senior, yaitu: Ars. Frederich Silaban, Ars. Mohammad Soesilo, Ars. Lim Bwan Tjie dan 18 orang arsitek muda lulusan pertama Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung tahun 1958 dan 1959. Dalam pertemuan tersebut dirumuskan tujuan, cita-cita, konsep Anggaran Dasar dan dasar-dasar pendirian persatuan arsitek murni, sebagai yang tertuang dalam dokumen pendiriannya, “Menuju dunia Arsitektur Indonesia yang sehat”. Pada malam yang bersejarah itu resmi berdiri satu-satunya lembaga tertinggi dalam dunia arsitektur profesional Indonesia dengan nama Ikatan Arsitek Indonesia disingkat IAI.

Kisah dengan Bung Karno & Pembangunan GBK.

Frederich SilabanGBK dibangun dua tahun menjelang Asian Games IV 1962. Jakarta. Soekarno, seperti dikutip Harian Merdeka, 1 Maret 1962, menganggap Asian Games sebagai usaha perjuangan 'nation building'. Yakni meningkatkan taraf hidup rakyat Indonesia sebagai suatu bangsa yang bahagia dan terhormat di dunia. 

Disebutkan kalau sejak tahun 1950-an Soekarno memang punya mimpi untuk membangun stadion sepakbola terbesar di dunia. Tapi bukan sembarang stadion yang dia mau. Salah satu syarat yang diminta adalah stadion tersebut memiliki atap temu gelang (berbentuk melingkar mengelilingi stadion dan bertemu di kedua ujungnya), pekerjaan arsitektur semacam itu dianggap sesuatu yang nyaris mustahil di periode tersebut. 

Arsitek kelahiran Sumatera Utara bernama Friedrich Silaban akhirnya bisa mewujudkan mimpi Soekarno. 

Arsitektur yang satu ini memang seorang yang selalu kuat mempertahankan apa yang sudah diyakininya benar. Sifatnya yang demikian, telah juga menggoreskan kenangan manis dalam perjalanan hidupnya. Sifat pendirian yang konsisten itu telah membuat hubungannya dengan Bung Karno, Presiden Republik Indonesia pertama, menjadi agak menarik dan unik. Cerita dimaksud diungkapkannya pada Solichin Salam dalam satu wawancara pada bulan Pebruari 1978.

Secara jujur dikatakannya, bahwa arsitekturlah yang membuat hubungannya dengan Bung Karno menjadi unik. Menurutnya, selama 24 tahun dia sering berselisih pendapat dengan Bung Karno. Namun dalam perselisihan pendapat itu, katanya, tidak jarang Bung Karno mengakui terus terang bahwa beliau yang salah dan Silabanlah yang benar.

Bagi Anak kelima dari Jonas Silaban (ayah) dan Noria boru Simamora (ibu), ini pengalaman-pengalaman dengan Presiden Soekarno itu menjadi kenangannya sampai mati. “Saya sudah bekerja 47 tahun terus menerus sampai sekarang, tetapi belum pernah ada pemimpin yang mengaku salah pendapat terhadap saya, selain dari Bung Karno. Contoh untuk ini saya sebutkan antara lain masalah kompleks Bangunan Olah Raga (sebelumnya Asian Games-red) Senayan”, kata Silaban saat itu.

“Karena adalah suatu kekeliruan untuk membuat suatu ‘sport complex’ yang berkaliber internasional atau dua bidang tanah yang terpisah oleh sebuah jalan raya yang nanti akan menjadi jalan raya yang tersibuk di Asia Tenggara. Ditilik dari sudut manajemen dan organisasi, ini akan menyulitkan secara terus menerus dan berganda. Betul saya lihat di sini (gambar) direncanakan sebuah tunnel raksasa, di bawah jalan Jenderal Sudirman, tetapi itu terlalu ‘onna tuurijk’.

Di samping itu ‘tunnel’ demikian akan terus kebanjiran, sehingga membutuhkan pompa raksasa untuk menjamin kekeringannya. Tenaga listrik untuk itu dan untuk penerangan ‘tunnel’ demikian besarnya, sehingga cukup untuk sebuah kota menengah. Tetapi bukan itu saja keberatan saya. Keberatan terbesar adalah masalah lalu-1intas. Duku Atas terlalu dekat kepada bundaran Jalan Thamrin seperti tadi saya telah katakan, maka jalan Sudirman akan menjadi jalan raya tersibuk di seluruh Asia Tenggara. Sukar dapat dibayangkan, betapa macetnya lalu lintas apabila ada ‘sport festival’di ‘Asian Games Complex’ itu” katanya.

Suami dari Letty Kievits, ini lebih lanjut mengatakan, untuk menonton pertandingan pada pukul 17.00 (sore), rakyat sudah harus berkumpul di Stadion sejak pukul 13.00 (siang) kalau tidak, mereka tidak akan kebagian tempat. Sementara kalau presiden mau jalan, selalu didahului ‘voorrijders’ dengan sirenenya, sehingga tidak pernah mengalami apa yang harus dihadapi oleh rakyat.

“Jadi kalau tokh Pemerintah mempertahankan Duku Atas sebagai tempat untuk Asian Games itu, maka sudah dapat diramalkan bahwa lalu lintas pada hari-hari ada acara sport di Asian Games Complex, di jalan itu akan macet total. Kalau Presiden tokh mempertahankan tanah Duku Atas itu dengan rencana Rusia yang pada hari ini saya lihat, maka saya khawatir, bahwa kelak anak-anak Guntur akan nyeletuk: Kok kakek kami bodoh amat membuat kompleks stadion begitu”, begitu kritik Silaban dengan jujur kepada Bung Karno ketika itu.

Menurutnya, ketika itu Bung Karno berkomentar, “Ya, Presiden Soekarno yang salah dan Silaban yang benar”. Itulah kenangan yang tak pernah dilupakannya sampai akhir hidupnya.

Karya Arsitektur
Gedung Universitas Nommensen - Medan (1982)Gelora Bung Karno - Jakarta (1962)Rumah A Lie Hong - Bogor (1968)Monumen Pembebasan Irian Barat - Jakarta (1963)Markas TNI Angkatan Udara - Jakarta (1962)Gedung Pola - Jakarta (1962)Gedung BNI 1946 - Medan (1962)Menara Bung Karno - Jakarta 1960-1965 (tidak terbangun)Monumen Nasional / Tugu Monas - Jakarta (1960)Gedung BNI 1946 - Jakarta (1960)Gedung BLLD, Bank Indonesia, Jalan Kebon Sirih - Jakarta (1960)Kantor Pusat Bank Indonesia, Jalan Thamrin - Jakarta (1958)Rumah Pribadi Friderich Silaban - Bogor (1958)Masjid Istiqlal - Jakarta (1954)Gedung Bentol - Jawa Barat (1954)
Gerbang Taman Makam Pahlawan Kalibata - Jakarta (1953)Kampus Cibalagung, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP)/Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) - Bogor (1953)Rumah Dinas Walikota - Bogor (1952)Kantor Dinas Perikanan - Bogor (1951)Tugu Khatulistiwa - Pontianak (1938)

Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/5242889fbecb17a22a000000/mengenal-arsitek-frederich-silaban-amp-karya-karyanya/

Peraturan Pemerintah Tentang Hunian Berimbang Akan Diterbitkan

13:12:00 Add Comment
Perlu diketahui terlebih dahulu bahwa hunian berimbang adalah kawasan pemukiman yang dibangun dengan komposisi tertentu. Bentuknya sendiri, yaitu berupa rumah tunggal dan rumah deret, baik itu megah, sederhana, atau rumah susun.
Peraturan Pemerintah Tentang Hunian Berimbang Akan Diterbitkan

Rumah tunggal adalah rumah yang berdiri sendiri, tanpa berdekatan atau menyatu dengan rumah lain yang ada di sampingnya. Rumah deret adalah komplek perumahan yang terdiri lebih dari dua unit hunian tidak bertingkat dan konstruksinya menyatu satu sama lain.
Sebenarnya, ketentuan mengenai hunian berimbang sudah diatur dalam Peraturan Menteri Perumahan Rakyat (Permenpera) No.10 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Pemukiman dengan Hunian Berimbang.
Dalam PP tersebut dijelaskan mengenai ketentuan dari perbandingan jumlah hunian. Perbandingannya, yaitu tiga atau lebih rumah sederhana berbanding dengan satu rumah mewah dan dua rumah menengah.
Bagi pengembang dengan skala besar, kebijakan tersebut tentunya akan mudah untuk diterapkan. Namun, bagi pengembang yang berskala kecil, kebijakan tersebut tentunya akan sulit untuk diterapkan.
Tujuan pembangunan hunian berimbang, yaitu untuk menjamin ketersediaan rumah mewah, menengah, dan sederhana. Adanya hunian berimbang juga diharapkan dapat mewujudkan kerukunan di antara masyarakat.
Hunian berimbang juga didirikan dengan maksud untuk subsidi silang bagi penyedia sarana, prasarana, dan fasilitas umum. Tidak hanya itu, maksud dari pendiriannya juga untuk mendayagunakan lahan yang diperuntukkan bagi perumahan dan kawasan pemukiman.
Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengatakan bahwa dengan adanya PP ini akan terwujud rumah yang layak bagi masyarakat Indonesia. Dalam PP tersebut, akan diatur juga sanksi bagi para pengembang yang tidak menjalankan prinsip berimbang dalam pembangunan hunian.
Para pengembang dapat terkena sanksi pelanggaran dari sisi hukum, apabila tidak melaksanakan aturan hunian berimbang. Sanksi yang akan diatur dalam PP mengenai Hunian Berimbang, yaitu pencabutan izin bagi para pengembang yang tidak menaati aturan.
Cara yang dapat dilakukan agar PP dapat berjalan dengan baik, tentunya harus ada dukungan dari berbagai pihak. Pihak pemerintah, pengembang, perusahaan properti milik negara, dan bank pembiayaan wajib menyediakan fasilitas hunian yang merata.
Sumber: urbanindo.com

Granito Kerjasama Dengan Inkindo dan IAI

12:31:00 Add Comment
Granito Kerjasama Dengan Inkindo dan IAI

Padang, Haluan — PT Gra­nitoguna Building Ce­ra­mics, salah satu produsen ke­ramik merek Granito, me­nga­dakan kerjasama dengan Ika­tan Konsultan Indonesia (In­kindo) dan Ikatan Arsitek In­donesia (IAI) Kota Padang. Hal tersebut dilakukan dalam aca­ra Consultant Gathering Gra­nito di Hotel Inna Muara, Pa­dang, Kamis, (25/2) ma­lam.

“Ini merupakan kegiatan tahunan yang kami lakukan sebagai bentuk menjaga dan mempererat hubungan de­ngan para konsultan, arsitek dengan Granito,” ujar Project Sales Manager Granito, Ma­ria Magdani.

Ia mengatakan, sebagai perusahan keramik, kerja­sama dengan pihak Inkindo dan IAI sangat dalam pema­saran, karena distributor Gra­nito di Padang akan banyak bertemu dengan proyek pro­yek yang ditangani oleh In­kindo dan IAI.

Menurutnya, pertum­bu­han properti di beberapa wila­yah termasuk di Padang mu­lai meningkat, terutama di pro­duk lantai. Hal tersebut membuat Granito ingin men­support melalui keramik ke­marik terbaik.

“Granto mengeluarkan ino­vasi baru dengan menge­luarkan produk akse­soris seperti tipe mosaic dan tipe inspire. PT Gra­nitoguna Buil­ding Cera­mics juga me­nyediakan fasilitas Gra­nito Tile Studio (GTS) yang ada di Jakarta, Sura­baya dan kota-kota besar lain­nya,” terangnya.

Ia menjelaskan, GTS tersebut sengaja dise­di­akan sebagai wadah bagi para arsitek ataupun ko­munitas untuk ber­kum­pul dan berkonsultasi me­nge­nai tile serta desain interior. Dengan GTS masyarakat juga bisa berkonsultasi secara gratis mengenai desain in­terior yang diinginkan se­be­lum membangun atau mere­novasi rumah.

Keramik Granito dipro­duksi di Indonesia sejak tahun 1998 dan mem­perke­nalkan merek di antaranya Aurora, Salsa, Palazzo, Cas­tello, Lu­nar dan Mosaic. Di kota Pa­dang Granito juga dipakai sejumlah proyek be­sar seperti Hotel Inna Muara, Masjid Raya Sumbar dan beberapa proyek lainnya yang ditangani dengan kerja sama distributor.

Selain itu, Granito juga mendapat lisensi dari Aus­tralian Building Ceramics Pty Ltd. Granito. Dari tahun 1998 Granito mempunyai pabrik di Cikarang.

Sumber: http://harianhaluan.com/

PENATARAN KEPROFESIAN STRATA I - VI IAI Jakarta

12:28:00 Add Comment
PENATARAN KEPROFESIAN STRATA I - VI IAI Jakarta


IAI Jakarta kembali membuka kesempatan bagi para anggota yang ingin menjadi arsitek profesional, dengan mengikuti pendidikan keprofesian strata I – VI
Penjelasan Apakah isi materi Penataran Keprofesian Strata I - VI silahkan mengunjungi link http://tinyurl.com/materi-strata

Penataran Keprofesian Strata I: Perkotaan & Pertanahan.
  • Senin, 14 Maret 2016 │08.00 WIB - 12.05 WIB 
Penataran Keprofesian Strata II: Tata Bangunan DKI Jakarta.
  • Senin, 14 Maret 2016│13.35 WIB - 18.00 WIB 
Penataran Keprofesian Strata III: Perencanaan Arsitektur dan Lingkungan.
  • Selasa, 15 Maret 2016 | 08.00 WIB - 12.05 WIB
Penataran Keprofesian Strata IV: Hubungan Arsitek dan Pengguna Jasa.
  • Selasa, 15 Maret 2016│13.10 WIB - 17.30 WIB
Penataran Keprofesian Strata V: Manajemen Proyek Multidisiplin.
  • Rabu, 16 Maret 2016│08.00 WIB - 12.05 WIB
Penataran Keprofesian Strata VI: Manajemen Biro Konsultan.
  • Rabu, 16 Maret 2016│13.05 WIB - 17.30 WIB

Pendaftaran ditutup pada 01 Maret 2016

Biaya per strata Rp 395, 000,-

Catatan penting

*Acara akan diselenggarakan jika kuota peserta minimum 20 orang per - strata dan maksimal 35 orang per- strata .
*Untuk mendapatkan formulir silakan Log In terlebih dahulu.
Formulir Pendaftaran dapat di akses di  http://tinyurl.com/Form-Strata  ( Sign Up Terlebih dahulu )

Untuk Informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Vera  ( 021 - 5304719)

Terima Kasih
Pengurus Daerah IAI Jakarta
Sumber: http://member.iai-jakarta.org/

ECOBUILD SOUTHEAST ASIA 2016: AN IDEAL PLACE TO MEET ALL YOUR SUSTAINABLE CONSTRUCTION NEEDS

12:15:00 Add Comment
ECOBUILD SOUTHEAST ASIA 2016: AN IDEAL PLACE TO MEET ALL YOUR SUSTAINABLE CONSTRUCTION NEEDS


Ecobuild Southeast Asia with its comprehensive showcase of sustainable construction products and solutions will be held on 12-14 April 2016 at Kuala Lumpur Convention Center, Malaysia. Themed “Driving Productivity in Construction”, it will be hosted by the Construction Industry Development Board (CIDB) Malaysia and held in conjunction with the International Construction Week (ICW) 2016.
The Construction Industry Transformation Programme (CITP) Malaysia had been launchedin September 2015. The CITP is a comprehensive implementation plan that encompassesfour strategic thrusts, namely, Quality Safety and Professionalism, Environment Sustainability, Productivity and Internationalisation. This year, ICW 2016 and Ecobuild SEA will be part of this programme by bringing together corporations and industry experts to share and learn from the cutting-edge technologies developed in the construction of buildings and infrastructure in a sustainable manner.
Ecobuild SEA 2016 is co-located with events such as the Industrialised Building System Housing Expo (IHE), CIDB IEM Construction Career Fair 2016,Ecolight Asia 2016 and Solar Asia 2016 all under one roof. These will bring in the latest design, equipment, material and technology on sustainable building and renewable energy, and at the same time deliver a top-class panel of renowned speakers and panellists at the Conference, Seminars and Technology Symposium. What’s more, it is enriched by competitions; Competition Arena of Youth, MyCity 2020, Rebuild It Green, Malaysia Icon Lego competition, Open Ideas Competition, International Highest Early Strength Self-Consolidating Concrete Cube Competition and IEM Mechanical Design Competition.
Ecobuild Southeast Asia 2015 showcases over100 companies from various countries, including the UK, China, the Middle East, Taiwan, Japan, Australia, Singapore and Malaysia. The event attracts 10,498 trade visitors worldwide, among whom top visitors are building contractors, ministry/government representatives, engineers, consultants and developers.
Ecobuild is modelled from Ecobuild UK and is organised by UBM Malaysia. Come and join us in planting the seeds for the greener future. For more information, kindly contact (603) 2176 8788, email ecobuild-sea@ubm.com or visit www.ecobuildsea.com.
Architecture Inside. Powered by Blogger.