JAKARTA - Persimpangan jalan komersial utama di Manhattan, New York, Times Square memang telah terkenal menjadi salah satu kawasan tersibuk di Amerika Serikat (AS).
Kawasan ini dipenuhi oleh banyaknya persimpangan jalan. Bahkan kawasan ini pun terdapat banyak jalan raya untuk lalu lintas kendaraan beroda empat. Namun kini, beberapa tahun lalu perusahaan arsitek yang berbasis di Kopenhagen, Denmark, Gehl Architects telah berhasil mengubah beberapa jalan yang terbuat dari beton tersebut menjadi sebuah spot kehidupan (living oasis), terutama bagi para pejalan kaki.
Founding partner sekaligus arsitek dari GEHL Achitects, Helle Soholt mengatakan, sebelum melakukan perubahan tersebut, pihaknya lebih dulu mengadakan survei kepada beberapa warga setempat. Hasilnya, mayoritas warga mengungkapkan New York tidak lagi butuh jalur sepeda, melainkan jalur pejalan kaki. Sehingga, faktor ini lah yang mendorong dia bersama rekannya berencana untuk mengubah Times Square.
"Kami lakukan beberapa survei kepada warga di sana, termasuk supir taksi. Mayoritas mereka mengatakan New York tidak lagi butuh jalur sepeda," ujarnya dalam paparan seminar perkotaan 'Transforming Lives - Human & Cities' di Gedung BPPT 2, Jakarta, Kamis (25/2/2016).
Dia mengungkapkan, dana yang dibutuhkan untuk melakukan transformasi ini sekira USD1,5 juta. Dia juga menggaet puluhan pekerja ketika mulai menjalankan proyek transformasi ini.
"Tidak mudah melakukan transformasi ini. Kami juga keluarkan dana dan gaet puluhan pekerja," imbuh dia.
Setelah berhasil melakukan transformasi, ungkap dia, total sebanyak 11 persen dari bagian Times Square menjadi jalur bagi para pejalan kaki. Sedangkan 89 persen sisanya didominasi toko-toko ritel berkelas internasional maupun lokal.
Seiring dengan transformasi ini pula, mulai banyak pihak toko lokal yang mulai membuka bisnisnya di kawasan tersebut. Adapun jumlah toko lokal bertambah 42 persen semenjak ditransformasi.
Terpenting lagi, lebih lanjut Helle menerangkan, transformasi ini juga secara drastis mengurangi angka kecelakaan para warga atau pejalan kaki di sekitar Times Square.
"Berdasarkan hasil studi di sana mencatat sebanyak 63 persen kecelakaan telah berkurang, namun angka pejalan kaki meningkat 11 persen," pungkasnya.
EmoticonEmoticon