Green Building

Unknown 15:57:00
Green Building adalah bangunan dimana sejak dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu dari kualitas udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah bersinambungan.

Definisi Green Building
Istilah Green building merupakan upaya untuk menghasilkan bangunan dengan menggunakan proses-proses yang ramah lingkungan, penggunaan sumber daya secara efisien selama daur hidup bangunan sejak perencanaan, pembangunan, operasional, pemeliharaan, renovasi bahkan hingga pembongkaran.

Bangunan hijau (green building) didesain untuk mereduksi dampak lingkungan terbangun pada kesehatan manusia dan alam, melalui : efisiensi dalam penggunaan energi, air dan sumber daya lain ; perlindungan kesehatan penghuni dan meningkatkan produktifitas pekerja ; mereduksi limbah / buangan padat, cair dan gas, mengurangi polusi / pencemaran padat, cair dan gas serta mereduksi kerusakan lingkungan.

Untuk mencapai target tersebut, pihak PU selaku owner bersama dengan tim Perencana, Pengawas, dan PT. PP (Persero) Tbk berusaha untuk memenuhi 6 (enam) aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building oleh tim GBCI (Green Building Council Indonesia) yang terdiri dari :
  • Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD)
  • Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC)
  • Konservasi Air (Water Conservation / WAC)
  • Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC)
  • Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC)
  • Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management / BEM)
  • Beberapa hal telah dilakukan guna mewujudkan predikat Greed Building, dimulai dari tahap perancangan bangunana oleh tim perencana hingga dalam proses pelaksanaan konstruksi oleh PT. PP (Persero) Tbk.


Penerapan aspek Green Building dari segi design bangunan yaitu :

1. Bentuk dan Orientasi Bagunan
Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum memiliki bentuk massa bangunan yang tipis, baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian tersebut menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung ini memiliki area opening yang lebih banyak di sisi timur. hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih bersifat panas dan menyilaukan.

2. Shading & Reflektor
Shading light shelf bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung namun tetap memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light shelf, cahaya yang masuk kedalam bangunan dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light shelf ditentukan sehingga sinar matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan ke ceiling tidak akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang cukup.

3. Sistem Penerangan
Sistem penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting system yang dikendalikan oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. Dengan begitu, penghematan energy dari penerangan ruang akan mudah dilakukan.

4. Water Recycling System
Water Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga dapat digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem penyiraman tanaman. Dengan sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan menjadi salah satu aspek penting untuk menunjang konsep green building.

Konsep Pembangunan Green Building
Beberapa aspek utama green building antara lain :

1. Material
Material yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan merupakan sumber energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material bangunan yang layak sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur ulang, mengurangi produksi sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur ulang.

2. Energi
Penerapan panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu, bangunan juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi, terutama lampu dan AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar mengurangi pemakaian listrik. Jendela tentunya juga dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas penghuninya. Green building juga harus menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik hemat energi, serta teknologi energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.

3. Air
Penggunaan air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini akan mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram toilet. Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran rendah, tidak menggunakan bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet hemat air, dan memasang sistem pemanas air tanpa listrik.

4. Kesehatan
Penggunaan bahan-bahan bagunan dan furnitur harus tidak beracun, bebas emisi, rendah atau non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap), dan tahan air untuk mencegah datangnya kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat ditingkatkan melalui sistim ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara.

Manfaat  Pembangunan Green Building

A. Manfaat Lingkungan
  • Meningkatkan dn melindungi keragaman ekosistem
  • Memperbaiki kualitas udara
  • Memperbaiki kualitas air
  • Mereduksi limbah
  • Konservasi sumber daya alam


B. Manfaat Ekonomi
  • Mereduksi biaya operasional
  • Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau
  • Meningkatkan produktivitas penghuni
  • Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi


C. Manfaat Sosial
  • Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni
  • Meningkatkan kualitas estetika
  • Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Architecture Inside. Powered by Blogger.