Masjid Raya Cipaganti

14:13:00
Masjid Raya CipagantiMasjid Raya Cipaganti merupakan salah satu masjid tertua di Bandung dan menyimpan banyak sejarah, dibangun pada 1933 dengan arsiteknya Kamal Wolf Schoemaker (1882-1949), arsitek berkebangsaan Belanda yang juga arsitek dari Gereja Katedral Bandung dan Gedung Museum Konferensi Asia Afrika. Masjid Cipaganti banyak dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara. Arsitektur Masjid menggabungkan arsitektur Eropa dengan arsitektur Jawa dan uniknya Masjid Cipaganti tidak memiliki kubah, namun Schoemaker mendesain suatu ruangan menara yang terletak dilangit-langit mesjid.

Masjid Raya Cipaganti
Pembangunan masjid memakan waktu relatif singkat hanya 1 tahun dengan biaya pembangunan bersumber dari kaum Bumi Putera (pribumi). Peletakan batu pertama oleh Bupati Bandung saat itu Raden Tb Hasan Soemadipraja bersama Patih Bandung Raden RG Wirijadinyang serta Raden Hadji Abdul Kadir. Masjid Cipaganti juga pernah dijadikan markas tentara Pembela Tanah Air (PETA). Didalam bangunan bisa ditemukan lampu kuningan antik yang menggantung, lampu tersebut menghiasi masjid sejak zaman kolonial dan masih terpelihara dengan baik. Toilet dan tempat wudhu masjid pun bersih. Peralatan sholat untuk umum pun tersedia.


Masjid Raya CipagantiMasjid Cipaganti sudah beberapa kali mengalami renovasi. Misalnya di bagian pintu utama masjid terdapat monumen peresmian yang berbunyi: Rehabilitasi dan Pengembangan Masjid Raya Cipaganti 2 Agustus 1979 – 31 Agus 1988 Diresmikan 28 Oktober 1988 oleh Wali Kota Bandung Ateng Wahyudi. Kini total luas masjid mencapai 720 meter persegi di atas lahan seluas 2.52. meter persegi dengan masjid beratap kayu sirap. Setiap hari Jumat, masjid dipadati jamaah yang sering kali tak sanggup ditampung sehingga meluber ke jalan raya. Masjib Cipaganti sangat mudah diakses, cukup menyusuri Jalan Cipaganti menuju arah Setiabudi, bangunan masjid bisa ditemukan di pinggir kiri jalan. Jalan Cipaganti juga dilalui angkutan kota.

Sumber: Infobandung

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »
Architecture Inside. Powered by Blogger.